Payakumbuh- Kupas-news.com - Sabtu (22/8), kasus positif Covid-19 di Kota Payakumbuh bertambah satu orang. Menyusul diterimanya hasil sample spesimen Lab. Fakultas Kedokteran Unand dan Lab Veterenir Baso, oleh Dinas Kesehatan Payakumbuh, Sabtu pagi.


Berdasarkan hasil lab itu, jelas Kadiskes Bakhrizal di Payakumbuh, Sabtu (22/8) diketahui 33 orang terkonfirmasi positif di Sumatera Barat. Dengan rincian Padang (26 orang), Bukittinggi (1), Kabupaten Agam (2), Tanah Datar (1), Limapuluh Kota (2) dan Payakumbuh (1).


Dengan tambahan seorang itu, kasus positif Covid-19 di Payakumbuh sudah menjadi 12 orang. Termasuk didalamnya, Wawako Erwin Yunaz. Semuanya, tengah menjalani isolasi mandiri di beberapa tempat karantina di Sumbar, selain rumah sendiri.


Berdasarkan data yang ada, ungkap Kadiskes Payakumbuh, Bakhrizal, hampir semua yang terkonfirmasi positif mempunyai riwayat kontak dari pendatang dari luar Sumatera Barat. 


Seorang warga Payakumbuh yang dinyatakan positif Covid-19 itu berinitial FA, 26 thn, pembantu kebun atau kebersihan di rumah dinas Wawako Erwin Yunaz. Beralamat di Kelurahan Payolansek, Payakumbuh Barat. Seluruh keluarga yang kontak dengan FA, diperintahkan wawako untuk tes SWAB.


Sementara itu, sejumlah pejabat Pemko Payakumbuh yang melakukan SWAB di halaman BPBD di Bukik Sibaluik, Rabu (19/8), pasca Wawako Erwin Yunaz terkonfirmasi positif Covud-19, dinyatakan neqatif.


Di antara pejabat pemko itu Sekdako Rida Ananda, Ketua DPRD Hamdi, Asisten II Elzadaswarman, Kabag Protokol Nalfira, serta sejumlah staf pemko lainnya.


BUKA POSKO COVID-19

Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi, ketika dihubungi membenarkan, Payakumbuh sudah tak aman lagi dengan pandemi Covid-19 ini. 


"Kejadian ini tidak bisa dianggap enteng. Pemko bersama Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Payakumbuh, harus segera mengambil sikap tegas, untuk mengambil kebijakan dalam memutus mata rantai virus corona ini," tegasnya.


Menurut Riza Falepi, faktor penyebabnya sudah jelas. Virus ini dibawa perantau dari Jabodetabek ke Payakumbuh. Karena, para perantau atau mereka yang pulang dari daerah Jabodetabek, tidak melapor dan tidak menjalani test SWAB serta isolasi mandiri, kita yang di Payakumbuh menjadi korban.


Karena itu, menurut walikota, pihaknya akan membuka kembali posko kecamatan, terutama di gerbang keluar masuk kota. "Kita akan membicarakan masalah ini dengan Forkopimda sebagai anggota gugus tugas", sebut Riza.


Di bagian lain, walikota minta camat dan lurah, mencatat dan melaporkan setiap para pendatang atau tamu yang berasal dari daerah zona merah, yang masuk ke Payakumbuh. Tamu dimaksud harus menjalani tes SWAB diberbagai faskes dan isolasi diri, hingga hasilnya keluar.


"Tolong diingatkan, setiap tamu dari daerah lain yang masuk ke Payakumbuh, maskernya jangan pernah lepas dari mulut. Harus terpasang, kecuali waktu makan, tidur dan mandi," tegas walikota.(*) 

 
Top