Limapuluh kota - Kupas-news.com - Sebanyak 91 warga Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat dikabarkan tersesat di perbatasan hutan Kabupaten Agam pada Minggu (4/10/2020).


Dari 91 orang, 14 orang ditemukan selamat dan 77 orang masih dalam pencarian.


Saat dikonfirmasi Kupasnews.com, Kepala BPBD Agam, M Lutfi AR menjelaskan 91 warga terdiri dari dua rombongan dan berangkat pada Sabtu (3/10/2020) pagi.


Rombongan pertama sebanyak 14 orang dipimpin Wali Nagari atau Kepala Desa Suayan, Mis Farizon.


Mereka berencana melintasi hutan perbatasan antara Limapuluh Kota dengan Agam untuk mencari sumber mata air dan destinasi wisata baru.


Sementara itu rombongan kedua berjumlah 77 orang untuk mencari objek wisata di perbatasan di dua kabupaten tersebut.


"Mereka ada dua rombongan dengan tujuan berbeda. Namun, keduanya sama-sama tersesat di hutan perbatasan," jelas Lutfi.


Ia mengatakan saat ini pihaknya bersama tim yang terdiri dari BPBD, SAR, TNI, Polri, pemerintah nagari atau desa serta masyarakat melakukan pencarian.


Mereka terdiri dari empat tim dengan anggota per tim sebanyak 15-20 orang.


"Ada empat tim yang diturunkan, dimana satu tim berjumlah 15-20 orang," kata Lutfi.Warga yang hilang kebanyakan remaja


Sementara itu dilansir dari Tribunpadang.com, Kepala Kantor Pencarian dan Petolongan (Basarnas) Padang, Asnedi menjelaskan rombongan berangkat dari Jorong Sorik, Nagari Suayan. Kecamatan Akabiluru pada Sabtu (3/10/2020).


Mereka berencana menuju Kamang Hilia, Kabupaten Agam.


Asnedi mengaatakan rombongan berencana pulang pada Sabtu sore. Namun hingga Minggu siang, mereka belum juga kembali.


"Berangkatnya kemarin, dan belum kembali hingga hari ini," kata Kepala Asnedi, Minggu (4/10/2020).

"Rombongan yang hilang merupakan rombongan yang pergi tracking," katanya.


Ia menjelaskan rombongan yang dipimpin oleh Wali Nagari dengan rombongan 14 orang rencananya untuk mencari destinasi wisata baru. Rombongan tersebut sudah kembali dengan selamat.


Sedangkan rombongan yang hilang rata-rata masih berusia remaja. Mereka ikut untuk pergi sekedar jalan-jalan dan misinya berbeda dengan rombongan Wali Nagari.


"Wali Nagari dengan Jorong sebanyak 14 orang untuk mencari destinasi wisata terbaru," katanya.


"Namun, rombongan sisanya ini belum kembali," sebutnya.


Asnedi menjelaskan rombongan yang tersesat sempat bisa dihubungi dan mereka mengatakan akan menginap semalam di perjalanan.


Dan sekitar pukul 13.00 WIB salah satu ponsel warga yang tersesat masih aktif dan mengabarkan sudah turun mengarah ke Tarusan, Agam. Namun Minggu sore mereka sudah tak bisa lagi dihubungi


"Hari ini sudah dilakukan pencarian dari tim gabungan yang terdiri dari SAR, TNI, Polri, dan dibantu masyarakat," sebutnya.


 
Top