Oleh : Gerviza Patjra Setia (Mahasiswa FISIPOL UM Sumbar)


Sumbar, Kupaspost.com- Bila kita menarik benang sejarah negeri ini, maka tidak ada satupun peristiwa sejarah yang terjadi dinegeri ini yang tidak melibatkan anak muda didalamnya, termasuk salah satunya adalah golongan intelektual yang akrab dikenal dengan nama mahasiswa.

Itu semua bisa kita lihat dari runtutan sejarah negeri ini yang telah dimulai dari tahun 1908 dengan lahirnya Boedi Oetomo, lalu 20 tahun.

Kemudian yaitu pada tahun 1928 lahir kembali peristiwa bersejarah bagi bangsa kita dimana seluruh pemuda negeri ini berkumpul dan berbaris untuk mengucapkan sebuah ikrar bahwa kita semua berbangsa satu, bangsa Indonesia, yang kemudian kita kenal dengan peristiwa sumpah pemuda.

Berbicara tentang gerakan organisasi kampus. Khususnya BEM, Hima Fisipol Universitas M uhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) kontemporer. Pertanyaan mendasarnya adalah Kemanakah arah gerakan Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik UM Sumbar?

Tentu kita akan jamak pendapat soal jawaban itu, Namun bagi kami gerakan mahasiswa sangat dibutuhkan sebagai media advokasi, media menyampaikan ide dan gagasan produktif sehingga mampu berfungsi mengembalikan kesadaran sosial di lingkungan civitas akademika bahkan sebagai agent of change bagi masyarakat di ranah sosial.  

Arus modernisme telah menjadikan manusia semakin individualistik, mementingkan ekspresi dirinya sendiri tanpa tau akan kehidupan yang kaya akan persoalan, virus tersebut tak pelak jua menimpa dunia gerakan mahasiswa, kepedulian sosial tidak lagi menjadi utama, gelar "aktivis" hanyalah bedak penghias agar disangka peduli dan berani.

Selain itu, mahasiswa perlu mengadakan revitalisasi gerakan, gerakan yang kreative, inovatif serta gerak yang selalu mampu di terima oleh basis masyarakat. 

Dalam dunia yang serba teknologi, kini mahasiswa mampu menampilkan gagasannya lewat tulisan di Facebook, blog, twitter atau mengirimnya di media massa. 

Bukan hanya itu, kesadaran mahasiswapun bisa dibangun dengan berdiskusi di grup grup media sosial, karena itulah maka tidak ada alasan untuk jalan di tempat apalagi berhenti.

Gerakan mahasiswa telah redup tapi tidak mati. Jantung gerakan masih tetap hidup, mimpi kejayaan masih menggantung diantara sayupnya mata para pahlawan, ditengah kabar matinya para aktivis masa lalu. Mahasiswa, bangkitlah!!.

Terkadang, sebuah Gerakan butuh lecutan untuk bergerak cepat. Kami mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UM Sumatera Barat yang tergabung ke dalam Inisiator Reformasi Lembaga Mahasiswa FISIPOL UM Sumbar. 

Forum ini yang merupakan gerakan kontrol atas pemerintahan dan lembaga dilingkungan FISIPOL UM Sumatera Barat akan segera melakukan dan mereformasi semua lembaga mahasiswa yang ada di fakultas tersebut. 

Pemerintahan Mahasiswa dan Lembaga tersebut tidak berjalan sesuai dengan yg diharapkan dan sudah mati suri, Ujar Ketua Tim Inisiator Gervy Patjra Setia.

Dan langkah awal akan dilakukan reformasi terhadap lembaga mahasiswa Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HIMA FISIPOL),  Harusnya peran dan kegiatan dari HIMA FISIPOL sangat penting dan menjadi acuan bagi Fakultas lain sebagai lembaga yang mencermati dinamika kampus, daerah dan nasional. 

Untuk itu, kita memerlukan perubahan (changes) yang di pimpin dan di isi oleh mahasiswa-mahasiswa yang punya visi dan misi dalam mencapai semua keinginan tersebut. 

Untuk itu, kami bertekad untuk menjadikan HIMA FISIPOL sebagai wadah aspirasi yang terbuka, transparan yang berkemajuan baik dilingkungan kampus daerah bahkan nasional. 

Tidak tertutup pula kemungkinan ini akan jadi gerakan Universitas dan pelopor untuk Nasional ujar salah satu TIM Inisiator Zulfahmi Chaniago mendampingi.(**)

 
Top