Probolinggo
- penyaluran (BPNT) Bantuan Pangan Non Tunai. yang di selenggarakan oleh pemerintah periode Januari Februari hingga Maret 2022 kini sudah di salurkan oleh Kantor POS di kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo ke (KPM)  Keluarga penerima manfaat senilai 600.000 (enam ratus ribu rupiah), namun di wilayah Kecamatan Kraksaan berbeda aturanya. Uang yang di terima oleh (KPM) keluarga penerima manfaat (BPNT)  Bantuan Pangan Non Tunai di tukar dengan sembako 3 paket oleh oknum staf keluraha semampir"  03/03/2022

Bantuan  pemerintah dari KEMENSOS sudah sebagian tersalurkan, namun di daerah Kecamatan Keraksaan sangat berbeda. Seharusnya (KPM) Keluarga Penerima Manfaat (BPNT) Bantuan Pangan Non Tunai, membawa uang setelah menerima pencairan dari kantor POS INDONESIA yang sudah terselenggara.  terserah  KPM mau di belanjakan dimana saja" 

Masyarakat kalau sudah menerima uang bebas belanjanya, namun masyarakat kelurahan semampir sudah di koordinarkan oleh oknum stafnya. Sepertinya pemerintah Kelurahan Semampir di duga sudah mengkoordinirkan, jauh hari sebelumnya.

Sangat na'as yang di alami oleh ibu Ji RT 03 .Ni RT 02 ,Sk RT 01 .Ki RT 01 .Se RT 03. Mr RT 03 semua RW 05 penerima BPNT tahap pertama Kel. Semampir Dusun Karanglo Kabupaten Probolinggo semestinya waktu pencairan uang dari (BPNT)  Bantuan Pangan Non Tunai, Membawa pulang uang senilai 600.000 enam ratus ribu rupiah. Namun yang di bawa pulang hanya 3 paket sembako. Dengan totalan 600,000 Enam Ratus Ribu Rupiah, setelah di cocokan harga di pasar sangat jauh harganya" 



 Menurut (KPM) Keluarga Penerima Manfaat dari (BPNT) Bantuan Pangan Non Tunai. Emak emak. Ji RT 03 .Ni RT 02 , Sk RT 01, Ki RT 01 .Se RT 03. Mr RT 03 semua RW 05 penerima BPNT tahap pertama di kelurahan  semampir dusun karanglo kabupaten Probolinggo. Saat di temui awak media. Menceritakan ke kecewaannya saat pencairan BPNT yang seharusnya menerima  uang tunai malah hanya membawa 3 paket sembako, berarti itu sudah di koordinirkan oleh pemerintah kelurahan Semampir"  cetusnya emak emak.

Awak media mencoba komfermasi ke salah satu staf di kelurahan Semampir sekaligus yang mengadakan barang sebut, ibu Hanifah, lewat via telepon, saya sudah komfermasi dengan Lira mas dan sudah tidak ada masalah lagi mas,  namun awak media menanyakan Lira  mana tolong di perjelas sudah tidak ada masalah apa menurutnya ibu hanifa dan langsung matikan telepon nya dengan tidak sopan.

Setelah awak Media Menemui DPK LIRA KERAKSAAN untuk membenarkan pernyataan ibu Hanifah Selaku staf kelurahan semampir, itu tidak bener mas pernyataan oknum staf tersebut, "Saya Camat Lira Kraksaan pernah mendatangi kantor kelurahan Semampir, mengklarifikasi terkait aduan masyarakat,  kami yang mana masyarakat yg sudah merima uang terus pulang, dari kantor pos sudah sampai di rumahnya itu di telp oleh ibu hanifa selaku staf di kelurahan semampir tersebut untuk beli paket sembako, kalau tidak beli paket maka di ancam akan di coret dari KPM tersebut begitu aduan masyarakat Semampir ke saya,  Tapi ibu Hanifah tersebut mengelak atas tuduhan itu, ibu Hanifah meminta izin saya untuk berfoto, mungkin itu yang di anggapnya bu Hanifah Lira itu yg menghandelnya, saya bilang ke bu Hanifah LIRA itu mitra pemerintah tapi tetep kiritis dan tidak ada toleransi bagi oknum  yang di duga melakukan penyelewengan yg seharusnya menjadi kedaulatan rakyat dan hak rakyat mas". Pungkasnya pria kelahiran suku Madura (SL)

 
Top