Sosok kepedulian, jiwa pemberani dan kepekaanya NA terhadap perantau Minang di Wamena Papua dalam aksi heroiknya menjemput dunsanak dalam kerusuhan tatut jd sejarah baru di Ranah Minang. Dok ist/Sutan Malin Mudo


Pessel, Kupas-news.com– Sejumlah korban kerusuhan Wamena, Jayawijaya Papua asal Pesisir Selatan menyatakan dukungan terhadap calon gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit-Indra Catri (NA-IC). Pemberian dukungan itu sebagai efekbalik dan bentuk balas jasa karena mantan Bupati Pessel itu pernah menyelamatkan mereka pada 2019 silam.

"Ini kesempatan kami membalas jasa beliau. Beliau pahlawan bagi kami, hanya beliau yang berani menjemput kami ke Wamena," kata Haji Syafri saat menerima kunjungan safari politik Nasrul Abit di Kecamatan Bayang Utara, Pessel, Rabu (28/10/2020)

Dia mengatakan, saat kerusuhan terjadi, para perantau asal Minang terkatung-katung di pengungsian. Nasib mereka tidak kunjung ada kejelasan.

Alhamdulillah Pak Nasrul Abit datang, sehingga kami bisa pulang ke kampung halaman," ungkap tokoh yang menjadi salah satu kepala suku di Wamena itu.

Karena itulah, Haji Syafri mengaku memiliki tanggung jawab moral untuk memenangkan Nasrul Abit di Pilkada Sumbar 2020. 

"Saatnya bersatu membalas bantuan kemanusiaan beliau kapada kami," sebutnya.

Nasrul Abit berterimakasih atas dukungan tersebut. Baginya, apa yang dilakukan itu sudah menjadi tugasnya sebagai kepala daerah.

Ia kemudian menceritakan kembali perjalanannya ke Wamena untuk melihat para perantau Minang yang terjebak dalam kerusuhan. Saat itu ia berhasil memulangkan sekitar 800 orang, yang mayoritas terdiri dari perempuan dan anak-anak.

"Ada yang di rumah sakit si Putri, saya datangi langsung. Kemudian mayoritas pengungsi di Makodim, saya lihat mereka sampai nangis, ada yang hanya bisa bawa baju saat lari dari perusuh," sebut Nasrul Abit.

Dia mengaku tidak memiliki rasa takut saat melakukan aksi kemanusiaan itu. Sebab tekadnya sudah bulat ingin menyelamatkan warganya (perantau Minang) dari kerusuhan.

"Tidak ada rasa takut. Tapi ketika sudah pulang, saat baru tiba di Jakarta, baru saya takut. Terbayang andai kena panah atau semacamnya. Alhamdulillah Allah memberi perlindungan," pungkasnya. (rel/hr1)

 
Top