Mario Syahjohan, Anggota DPRD Sumbar Komisi IV dari Fraksi Gerindra mengajak, agar Hari Jadi Propinsi (HJP) Sumbar sebagi momen kebangkitan ekonomi dari keterpurukan akibat wabah Covid-19. Sutan Malin Mudo


Sumbar, Kupas-news.com - Tepatnya pada tanggal 1 Oktober 2020, genap 75 tahun usia Propinsi Sumatera Barat. Momen peringatan Hari Jadi Propinsi (HJP) Sumbar tersebut di laksanakan di Gedung DPRD Sumbar, Kamis (1/10/2020).

Anggota DPRD Sumbar komisi IV, Mario Syahjohan mengatakan, masyarakat Sumbar harus bangkit dan bergerak. Kita lawan virus corona ini dengan bersama, dengan selalu optimis dan saling bergotong royong. Mari, jadikan HJP ini sebagai momen untuk kebangkitan, baik itu semangat juang maupun  kebangkitan sendi-sendi perekonomian, Ajaknya.

Ia melanjutkan, sesuai dengan pandangan Banggar DPRD Sumbar saat memperingati HJP bahwasanya untuk mendorong bergeraknya serta menggeliatnya kembali roda perekonomian daerah. Maka, adanya program recovery ekonomi melalui pinjaman subsidi kepada pelaku usaha super mikro dan usaha kecil, paparnya.

" Tujuan program ini untuk peningkatan dan pemulihan perekonomian masyarakat yang berdampak akibat dari wabah Covid-19," terang Politisi Muda Gerindra ini.

Tentunya, harapan kita semua kedepan program ini dapat digunakan bagi pelaku usaha mikro, tepat sasaran dan tepat guna agar dapat menggerakkan kembali usaha masyarakat, imbuh Mario dari Fraksi Gerindra ini lagi.

" Nah, jika masyarkat sudah membaik ekonominya. Maka, masyarakat tersebut bisa tidur nyenyak, makan enak dan bisa hidup layak," tegas pria putra Solsel kepada media.

Mario melanjutkan, artinya layak dari segi kesehatan, pendidikan maupun kesejahteraan. Kemudian, makan yang bergizi dan bervitamin ini semua berasal dari kecukupan ekonomi. Ekonomi merupakan pondasi bagi masyarakat untuk berpedoman dalam roda kehidupan ini.

Mestinya pemerintah jeli melihat situasi dan kondisi saat sekarang. Baik sebelum, sedang maupun sesudah pandemi Covid-19 ini. Seharusnya pemerintah bisa memanfaatkan pengusaha lokal. Karena, satu orang pengusha mampu mempekerjakan puluhan bahkan ratusan karyawan, pinta Mario.

Masih kata Mario, perlunya dilaksanakan padat karya dengan memprioritaskan masyarakat lokal dan tenaga kerja yang terdampak. Agar terciptanya masyarakatnya mandiri atau berdaya dan masyarakat yang berswadaya atau gotong royong, ini baru dikatakan daerah  maju.

" Semuanya ini tergantung dari cara pandang, program dan kejelian dari pemimpin setiap daerah. Jika program pemberdayaan dan kesejahteraan diperbanyak, maka akan membangkitkan sektor ekonomi masyarakat," pungkas Mario mengakhiri. (hr1)

 
Top