Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Drh. Erinaldi, MM luncurkan program bantuan susu dimasa pandemi Covid-19 guna meningkatkan asupan gizi masyarakat demi ketahanan imun. Sutan Malin Mudo


Sumbar, Kupas-news.com- Dimasa pandemi Covid-19 yang melanda Propinsi Sumatera Barat, melemahkan berbagai sekmen di tengah masyarakat. Selain sektor ekonomi, sektor pendidikan bahkan juga kesehatan sekalipun sangat dirasakan dampaknya.

Disektor peternakan dengan berdampak terhadap melemahnya pemasaran hasil peternakan sapi perah berupa susu. Sehingga membuat peternak sapi perah mengalami kerugian di masa pandemi Covid-19 dengan kurangnya daya beli masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan Sumbar, Drh. Erinaldi, MM menjelaskan, produksi susu perah tetap berjalan, sementara konsumsi susu menurun akibat lemahnya daya beli masyarakat. Hal ini dapat mengakibatkan peternak sapi perah dan para pelaku usaha-usaha pengolahan susu mengalami kerugian, terangnya.

" Mengantisipasi hal tersebut diatas sejalan dengan program peningkatan gizi masyarakat di masa pandemi covid-19. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat meluncurkan program unggulan dengan memberikan bantua  susu bagi Ponpes melalui Dana Insentif Daerah," pungkas Kadisnakeswan, Jum'at (27/11/2020).

Program bantuan susu untuk asupan gizi ini diambil melalui Dana Insentif Daerah (DID) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2020 ini.

Kadisnakeswan melanjutkan, dengan asupan gizi yang baik sebagai upaya untuk meningkatkan imunitas tubuh. Sehingga secara tidak langsung dapat mencegah terhadap penularan Covid-19.

" Harapan kedepan semoga program serupa tetap berlanjut mengingat Covid-19 masih ada, disamping itu gizi masyarakat dalam hal ini gizi generasi muda yang masih dalam masa pendidikan tetap selalu dijaga dengan mengkonsumsi protein hewani," pungkas Drh. Erinaldi, MM.

Sejalan dengan itu para peternak di Sumatera Barat dan para pelaku usaha-usaha pengolahan hasil peternakan, khususnya sapi perah tetap berjalan dengan baik. Sehingga, akan berdampak kepada pemulihan perekonomian masyarakat menuju adaptasi kebiasaan baru atau new normal.

" Jika perekonomian masyarakat sudah baik, daya beli tentu akan lebih menggeliat lagi, khususnya susu dan daging sapi," harap Kadis Erinaldi sembari menutup perbincangan. (hr1)

 
Top