Rektor UM SUMBAR, yang diwakili WR 3 Bidang Kemahaiswaan dan Kerjasama M. Abdi, SE, MM memberikan keterangan pers kepada awak media terkait musibah yang dialami oleh salah seorang mahasiswanya. Ist/@rie Sutan Malin Mudo



Limopuluah Kota, Kupaspost.com- Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM SUMBAR) Dr. Riki Saputra, MA yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Mochammad Abdi, SE, MM memberikan keterangan terkait musibah yang dialami seorang mahasiswanya tewas tenggelam di kawasan wisata Lembah Harau, Nagari Harau, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota pada Minggu (14/3) malam saat acara kemah bakti.

M. Abdi mengatakan, memang betul, MF (20) adalah mahasiswa semester pertama yang sedang mengikuti kegiatan kampus berupa kemping yang dipusatkan di Harau tersebut.

Ia melanjutkan,  Kegiatan ini bernama Kemah Mahasiswa Sipil (KMS) yang merupakan aganda tahunan kampus bagi mahasiswa baru. Agenda ini bertujuan mempererat silaturahmi bersama dosen, alumni, mahasiswa baru dan senior, ujar Mochammad Abdi di salahsatu cafe di Payakumbuh saat pertemuan bersama awak media, Senin (15/3).

Menurut Abdi, berkemungkinan kejadian naas itu terjadi sekitar sore hari, saat korban bersama beberapa teman-temannya mandi di sungai pada hari terakhir. Tidak ada yang menyadari kalau ada 1 mahasiswa tertinggal sekembalinya rombongan ke kampus UM Sumbar di Bukittinggi.

“ Baru sadar kalau korban tertinggal setelah ditemukan tas berlebih di bus. Akhirnya pihak kampus berkoordinasi dengan panitia dan Wali Nagari untuk mengecek ke lokasi dibantu warga dan Polres 50 Kota pada pukul 22.00 malam,” terang Abdi.

Tak lama berselang, sekitar pukul 23.00 WIB, jasad korban ditemukan dengan kondisi sudah tidak bernyawa lagi. Usai dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Adnaan WD Payakumbuh.

“ Keluarga korban sudah dipertemukan dengan pihak kepolisian, panitia kegiatan. Pihak keluarga sudah merelakan kepergian korban. Kami dan keluarga korban juga sempat melihat tubuh korban sebelum dikebumikan,” pungkas M. Abdi dengan raut wajah penuh duka.

Abdi juga menyesalkan kejadian ini, menurutnya ini juga merupakan pengalaman pertama dari UM Sumbar selama berdiri kurang lebih 67 tahun.

“Musibah ini menjadi pelajaran berharga bagi kami, tidak ingin terulang,” ujarnya.

Atas nama Universitas, kami menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada masyarakat dan jajaran Polres 50 Kota yang telah membantu proses pencarian bersama panitia hingga evakuasi korban ke RSUD Adnaan WD,” tambahnya.

Abdi menginformasikan korban merupakan mahasiswa asal Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam yang mengikuti kegiatan KMS sebanyak 84 mahasiswa baru dari Fakultas Teknik Sipil, yang berkampus di Bukittinggi. Kegiatan itu digelar Jumat, Sabtu, Minggu, 12, 13 dan 14 Maret 2021. 

Terakhir, atas musibah ini menjadi pelajaran berharga bagi pihak kampus. Bagi korban, kami turut kehilangan dan berduka. InsyaAllah kita siap dengan segala hal. Dan kita do'akan alm husnul khotimah. (Hr1/fs)

 
Top