DR. H. Fauzi Bahar, M. Si Datuk Nan Sati Wako Padang dua periode dan pejuang menuntut pembatalan SKB 3 Mentri dan akhirnya berhasil.@rie Sutan Malin Mudo



Padang, Kupaspost.com- Sosok Fauzi Bahar terus memberikan ion positif di Ranah Minang. Meskipun sudah purna tugas memimpin Kota Padang. Namun, niat suci beliau menegakkan syariat agama, budaya ke arifan lokal terkhusus soal regulasi berbusana muslim bagi generasi muda terus ia perjuangkan. Hanya kematian yang bisa melerainya untuk berjuang bagi anak kemenakan di Kota Bingkuang ini.

Ya, siapa yang tidak kenal dengan sosok Letkol Laut (P) (Purn.) Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si.  Datuk Nan Sati. Bagi warga Sumatera Barat, khususnya Kota Padang, Fauzi Bahar dikenal sebagai sosok Wali Kota yang gigih berjuang memberantas maksiat di Ranah Minang bahkan ialah orang pertama pencetus Pesantren Ramadhan, Berpakaian muslim bagi siswa/si di Sekolah bahkan sampai di jajaran ASN dan iapun pengagas gaungan Asmaul Husna tingkat pelajar.

Semasa menjadi Wali Kota Padang, Fauzi Bahar membuat beberapa regulasi yang mewajibkan siswa-siswi muslim berpakaian muslim-muslimah, termasuk bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Fauzi Bahar juga dikenal sebagai Wali Kota yang memberantas togel di Kota Padang sampai ke akar-akarnya, walau banyak tantangan dari segala penjuru.

Fauzi Bahar juga menjadi sosok yang mewajibkan zakat bagi ASN di Kota Padang, sehingga kebijakan itu diikuti oleh daerah-daerah lain di Indonesia. 

Semasa kepemimpin Fauzi Bahar, siswa muslim diwajibkan mengikuti kegiatan Pesantren Ramadan, dan yang non muslim mengikuti kegiatan keagamaan sesuai agamanya mereka, seperti pastoral dan lainnya. 

Fauzi Bahar juga mengaktifkan wirid remaja, dan majelis taklim, sehingga masjid dan mushalla di Kota Padang penuh kembali oleh jamaah.

Dan, ketika SKB 3 menteri soal aturan seragam sekolah dikeluarkan, Fauzi Bahar pula yang terdepan menentang, walau sudah tidak menjabat Wali Kota Padang lagi.

Perjuangan itu berhasil, SKB 3 Menteri tersebut dibatalkan oleh Mahkamah Agung. 

Bagi Fauzi Bahar, tujuan pendidikan itu adalah pembentukan akhlak peserta didik, berakhlakulkorimah, bermartabat dan beradat.

Sebab, jika seorang anak didik hanya untuk pintar, maka cukup dengan belejar melalui google, tidak perlu sekolah, pungkas Wako Padang dua periode ini bersemangat.

"Guru kan mengajarkan akhlak dan budi pekerti. Dengan dibatalkannya SKB ini, kita kembali ke jati diri kita, dan jati diri pendidikan. Sekolah bukan untuk pintar, tetapi memanusiakan manusia. Kalau pintar, iblis juga pintar," ungkap Fauzi Bahar kepada awak media di kediaman pribadinya, di Padang, Senin, 24 Mei 2021.

Hanya maut yang bisa menghentikan niat saya untuk terus berbuat dan berjuang di Ranah Minang ini. Apalagi menyangkut soal pakaian dan budaya kita, pungkas Datuk Nan Sati ini.

" Perjuangan ini murni untuk mempertahankan adat dan budaya kita orang Minang. Kemenangan ini atas izin Allah SWT dan kemenangan kita semua Masyarakat Sumbar," bebernya.

Menurut Mayjen TNI (Purn) Dr. Syamsu Djalal, S.H., M.H., dengan dibatalkannya SKB 3 Menteri tersebut, merupakan prestasi yang luar biasa. 

"Dibatalkannya SK 3 Menteri ini merupakan prestasi yang luar biasa. Sebab, ini berkaitan dengan kebudayaan orang Minang. Kami berjuang di Jakarta, alhamdulillah dikabulkan," ungkapnya, Senin, 24 Mei 2021.

Dikatakannya, adat dan budaya Minangkabau jangan diotak-atik pemerintah, karena itu bukan tugas pokok pemerintah.

"Minangkabau itu jangan diotak-atik lagi. Apalagi mengenai kebudayaan. Kita orang Minang ini sudah Pancasilais," kata Syamsul Jalal yang Juga Ketum LMPI RI ini. (Hr1)

 
Top