Rumah dinas Ketua DPRD Sumbar di jalan protokol Jend. Sudirman yang rencana akan direhab dengan memakan pagu dana 6,8 M saat dimasa pandemi menjadi sorotan publik. Ist


Sumbar, Kupaspost.com- Pasca viral pemberitaan Mobil Dinas Gubernur dan Wagub Sumbar yang dinilai cukup fantastis dan tidak pantas dibeli di masa pandemi. Saat ini giliran anggaran renovasi rumah dinas Ketua DPRD Sumbar sebesar Rp 6,8 miliar yang cukup mengejutkan publik, dituding tidak pro rakyat terutama dimasa pandemi.

Seperti dilansir dan dihimpun radarsumbar.com, nilai renovasi rumah dinas Ketua DPRD Sumbar sangat fantastis di era pandemi dan mencerminkan ketidakpekaan terhadap getirnya hidup rakyat di masa pandemi Covid -19, angkanya mencapai Rp 6,8 Miliar lebih.

Penganggaran Rp 6.8 Miliar untuk rumah dinas DPRD Sumbar, Rp2 Miliar untuk Pagar Gedung DPRD, Rp1.4 miliar untuk AC dan Rp900 jutaan untuk baju dinas baru. Terkait hal tersebut, Ketua DPRD Sumbar, Supardi angkat bicara.

“Ya memang berbedalah. Sebab kita melakukan rehabilitasi berat dengan memperluas fungsi rumah dinas, tidak hanya untuk Ketua DPRD dan keluarganya, tapi juga untuk menginap para tamu Ketua DPRD,” kata Supardi melalui telepon selulernya, Kamis (19/8/2021) siang.

Maksud Supardi, renovasi yang sedang dilakukan bukan untuk kediamannya dengan keluarga, tapi membangun baru gedung berlantai dua sebagai tempat rapat dan menampung tamu daerah yang berkunjung kesana.

“Terus terang, selama ini tamu-tamu itu terpaksa saya inapkan di wisma dan hotel dengan biaya pribadi. Jadi, saya memikirkan bagaimana fungsi pelayanan Ketua DPRD terhadap tamu, bisa kita tumpangkan di bangunan baru itu,” papar Supardi.

Menurutnya, jika bicara rumah dinas yang ditempatinya saat ini justru lebih memprihatinkan. Contohnya, atap di kamar anaknya bocor, sehingga harus menginap di kamar neneknya. Sementara, total 90 persen peralatan di rumah dinas tersebut merupakan barang lama dari sejumlah Ketua DPRD Sumbar sebelumnya.

Secara keseluruhan, sebut Supardi, sejak Ketua DPRD Sumbar H Leonardy Harmaini, rumah dinas yang terletak di Jalan Sudirman dan berhadan dengan rumah dinas Gubernur Sumbar belum pernah mengalami renovasi berat.

Ditanya soal nilai fantastis dan dipakai pada saat Sumbar masih berkutat keras dengan Covid -19, Supardi tidak menampik kritik itu. Tapi, Supardi menegaskan pula bahwa renovasi itu juga dipakai untuk kepentingan rakyat Sumbar, yang kemalaman saat bertemu Ketua DPRD-nya.

“Bahkan, bangunan itu juga akan dipakai untuk pembahasan persoalan Covid-19 juga kok,” kata Supardi.

Konstruksi bangunan rumah dinas Ketua DPRD Sumbar ini terdiri dari dua lantai, yang masing-masing berfungsi sebagai ruang tamu dan ruang rapat. Selain itu, pada bagian atasnya juga dibangun shelter, tegas Supardi.

Bangunan shelter adalah fasilitas umum yang apabila terjadi bencana tsunami atau bencana yang lain digunakan untuk evakuasi pengungsi. Namun, bisa digunakan pula untuk fasilitas umum yang lain misalnya untuk tempat rekreasi atau ibadah atau yang lainnya, apabila tidak terjadi bencana. 

Saat media ini mencoba mengkofirmasi ke Sekretaris Dewan DPRD Sumbar Raflis via Whatsappnya selaku Satker atas rehab tersebut, Rabu (19/8/2021) beliau hanya menjawab dingin " Masalah angka yang pasti berapa kontrak dan bangunannya, silahkan konfirmasi langsung  dengan kabag umum sebagai KPAnya, ujar Raflis. (**)

 
Top