Payakumbuh, Kupaspost.com - Wakil Wali Kota Erwin Yunaz mengunjungi Finalis Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KOPSI) dari SMP Islam Raudhatul Jannah, Selasa (23/11).


Dalam kegiatan itu, turut hadir Kepala SMP Raudhatul Jannah Ersiswarman, Guru pemimbing Rini Susanti dan Lindawati, serta Kasi Kurikulum SD Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Femilia Sari.


Kepala SMP RJ Ersiswarman mengatakan Tim KOPSI SMP Islam Raudhatul Jannah mengadakan kegiatan Pameran Karya sebagai rangkaian dari agenda final dan penyempurnaan laporan penelitian yang harus dipersiapkan oleh Finalis KOPSI. Tahapan yang dimaksud itu adalah dimulai dari pengirimkan naskah pada babak penyisihan sampai final. 


Penelitian dari tim ini berjudul “Rompi Edukasi Covid-19  sebagai Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat” bertujuan untuk mengedukasi warga sekolah dan masyarakat secara umum untuk menaati protokol kesehatan.


"Dengan pameran ini menjadikan warga sekolah semakin mengetahui prokes yang harus dijaga," kata Ersiswarman.


Ersiswarman juga menyampaikan, KOPSI ini adalah salah satu TIM yang melaju ke nasional, sebelumnya Ki Hajar dengan produk membuat pendingin tanpa listrik dan pavling blok dari sampah masker. 


Dijelaskannya, Finalis TIM Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KOPSI) pada bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa tahun 2021 Tingkat Nasional adalah siswa RJ atas nama Syahrul Ramadhan, Habiburrahman Alfajri, Afriyan Rafy Qafka.


Sementara itu, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz memberikan apresiasi terhadap karya inovatif yang dilakukan oleh TIM KOPSI yang saat keterbatasan masa pandemi dengan pembelajaran yang belum sempurna keseluruhan tatap muka, namun SMP Islam Raudhatul Jannah masih mampu berprestasi dan memanfaatkan teknologi untuk kepentingan masyarakat umum.


"Perkembangan tentang TIM KOPSI ini yang telah mewakili Kota Payakumbuh ke tingkat nasional. Harapan ke depannya, karya ini tidak sebatas hanya untuk lomba, namun ada terobosan-terobosan yang dapat bermanfaat dan diperbaiki secara terus-menerus sehingga produk yang telah dibuat menjadi produk yang dapat digunakan secara masal. Guru-guru diharapkan terus membimbing para siswanya agar dapat menciptakan teknologi yang tepat guna.” kata Erwin. (JPP)

 
Top