Maraknya bisnis arus bawah/lendir berbasis online dikota Padang, penawarnya pun bervariasi. Dengan kode sandi tertentu, pelanggan bisa memesan melalui michat. dok


Padang, Kupas-news.com- Banyak plus minusnya perkembangan zaman digital. Era digital telah menggeser pola dalam berbagai aspek kehidupan. Tak terkecuali binis esek-esek atau bisnis arus bawah di kota Padang, dimana para pekerja seks komersil (PSK) mulai menjajakan dirinya secara online dan mangkal di hotel berbintang.

Selama ini, kerap pasangan lain jenis dan bukan mukrim tertangkap di hotel kelas melati. Namun, akhir-akhir ini karena hotel Melati dan penginapan tak lagi aman karena sering dirazia Satpol PP. Maka, mereka menjadikan hotel berbintang jadi tempat mangkal.

Praktek prostitusi dilakukan di hotel berbintang, diantaranya di Hotel berbintang di Jl. Permindo, beberapa hote di Jl. Bundo Kanduang dan Jl. Gereja, Hotel PB di S. Parman dan beberaka hotel berbintang lainnya.

Dengan menyewa hotel secara patungan, biasanya lima orang, mereka menjajakan diri melalui online lewat berbagai program, seperti MiChat dan Instagram dengan memajang foto sexy dan merangsang. Jajanannya yang ditawarpun bervariasi, short time bahkan long time.

Uniknya, ketika salah diantaranya mendapat order, yang lainnya keluar hotel tersebut.

Sebagaimana diakui oleh Desi (nama samara) asal Palembang dan pernah mangkal di beberapa hotel, praktik prostitusi di hotel berbintang sangat aman karena tak akan pernah di razia Satpol PP, ujarnya.

“Buka room (kamar) Rp 500.000, dengan cara patungan lima orang dan menjajakan diri lewat sosial media relative aman. Saat ada order kawan yang 4 orang keluar  dari kamar,” jelasnya saat diwawancarai, Rabu (30/9 ) Pukul 23.15  WIB.

Desi mengatakan, banyak tamu langganan pejabat dari berbagai daerah, apa lagi kini  musim pembahasan anggaran daerah, diantaranya dari Kabupaten/Kota dan daerah lainnya.

Layaknya prostitusi konvensional, prostitusi online juga diawali dengan proses tawar menawar. Harga paling bawah Rp 300 ribu (ShortTime) hingga harga 1.5 juta terlebih dahulu. Penawaran pertama dengan harga tinggi dari sang pemilik tubuh, bukanlah masalah karena pelanggan masih bisa nego hingga.

Dalam bisinis prostitusi ini mereka juga memakai beberapa kode untuk menarik perhatian pelanggannya. Seperti, BO (booking order), DP (down payment), dulu via transfer, COD Langsung, ST atau LT, no PHP, butuh yang serius, dan lainnya.

Bahkan, ada juga yang jelas-jelas dan terang-teranga membuat status menerima panggilan ke hotel. (don)
 
Top