Mario Syah Johan, SH anggota DPRD Sumbar, Komisi IV dari fraksi Gerindra meminta Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Solok dan Solok Selatan agar mengusulkan skala prioritas pembangunan jalan agar tumbuhnya ekonomi rakyat. Sutan Malin Mudo



Sumbar, Kupaspost.com- Jalan merupakan akses utama penghubung dari suatu daerah dengan daerah lain. Maju dan berkembangnya suatu daerah khususnya sektor perekonomian barometernya bagus dan lancarnya jalan tersebut.

Sementara, melihat kondisi hancurnya badan jalan Nasional dari Kabupaten Solok (Lubuk Selasih) menuju ke Kabupaten Solok Selatan akan menghambat laju pertumbuhan perekonomian masyarakat.

Hal itu ditegaskan oleh Politisi Muda Dapil Solok, Kabupaten Solok dan Solok Selatan dari Fraksi Gerindra Mario Syah Johan, SH Anggota DPRD Sumbar mengatakan, jalan nasional dari Kabupaten Solok ke Kabupaten Solok Selatan (SolSel) sudah hancur dan kita tidak menuding adanya kegiatan apapun. Kita maunya jalan tersebut diperlebar dan di hotmix oleh pemerintah pusat, sebab jalan tersebut merupakan jalan nasional atau jalan negara, ujarnya saat ditemui ruang kerjanya, Jum'at (5/2/2021).

" Kita meminta Bupati, Ketua DPRD Solok dan Solok Selatan menjadikan penghubung jalan dari Solok (Lubuk Selasih)-Muaralabuh-Padang Aro ke Kerinci harus menjadi program usulan prioritas," pinta Mario yang juga eks Ketua KONI Solsel ini.

Anggota Komisi IV DPRD Sumbar ini menambahkan, jalan tersebut merupakan jalan nasional dan ini bisa langsung diusulkan ke Presiden melalui Kementrian PU. Selain itu, juga termasuk dinding pengamanan tebing dan pendukung lainnya. Alasannya, jalan tersebut sering dan rawan longsor.

Selanjutnya, akses jalan dari Kabupaten SolSel menuju Dharmasraya dan SolSel menuju Kabupaten Pesisir Selatan Kambang-Muara Labuh yang dikenal dengan Kambura, ujar Mario penuh harapan.

" Nah, khusus untuk jalan Kambura ini ada nilai histori adat dan budaya. Juga bisa dijadikan jalur kemanusiaan sebagai evakuasi  Tsunami dan ini sangat penting. Selain itu, dasar jalan tersebutpun sudah ada," pungkasnya menjelaskan.

Jadi, Mario melanjutkan, jalan Kumbara bukanlah jalan baru dan butuh perlebarannya saja. " Andaikan tidak bisa diperlebar konon kabarnya merusak hutan TNKS, mungkin bisa dibangun terowongan kapan perlu Flyover. Intinya, akses jalan tersebut penting untuk dibangun," tegasnya.

Maka dari itu, sudah sepantasnya. Selain histori adat dan budaya kedua Kabupaten ini (Pessel-SolSel) memiliki destinasi objek wisata bertaraf Internasional. Seperti di Pessel dengan Iconnya Pulau Mandeh, Pantai Cerocok dan di Solok Selatan dengan Seribu Rumah Gadang. 

" Pernah Presiden mengatakan bahwa jalan akses untuk destinasi wisata itu adalah jalan yang paling utama," imbuh Mario SJ meyakinkan.

Sedangkan faktor pendukung lainnya, bisa menumbuh kembangkan ekonomi masyarakat, sektor perkebunan, sektor pertanian, peternakan dan sektor perikan sesuai dengan program pemerintah pusat.

Perlu diketahui, Untuk jalan penghubung Solok Selatan Dharmasraya akan kita masukkan dalam RPJP D (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) Untuk Prioritas 25 Tahun kedepan.

" Alhamdulilah, Sekarang saya juga masuk jadi anggota pansus RPJP Daerah tersebut," beber Mario.

Dan juga anggaran Kajian Jalan Kambang Muaralabuh (Kambura) juga sudah kita masukkan di balitbang mitra komisi IV, tegasnya.

" Saya meminta adanya sinergisitas itu sangat penting, baik dari pemerintah Kabupaten/Kota dengan propinsi. Sehingga, apa yang dicita-citakan kemajuan disemua sektor akan terwujud," cakap Politisi muda masadepan ini.

Kabar baiknya, dengan bantuan dana APBN dan APBD SolSel mendapatkan kucuran dana DI Batang Suliti sebesar 2.220 miliar, DI Batang Bangko sebesar 1.017 miliar, DI Pekonina sebesar 2.720 miliar. Selanjutnya, DI Sungai Aro, DI Sawah Padang, DI Sapan Kayu Manang masing-masing sebesar 1.630 miliar, terang Mario dengan senyum manis.

" Alhamdulillah, semua anggaran tersebut sudah di plot atau dianggarkan oleh Komisi IV. InsyaAllah akan terus dan siap kita kawal pada rapat Banggar," beber pria low profile ini.

Untuk itu, harapan kita meminta para pemenang tendernya dengan harga yang layak dan wajar. Kemudian, proses pengerjaannya sesuai dengan standar mutu, kontrak dan sesuai speknya.

" Kami meminta panitia harus selektif, tidak asal memenangkan saja. Harus berkoordinasi dengan PPK yang ada di PSDA propinsi Sumbar dan menentuka pemenang tender memang perusahaan yang benar-benar bekerja secara profesional," ujar Mario Syah Johan mengakhiri perbincangan. (Hr1)

 
Top