Padang-kupaspost.com-
Sebuah insiden kebakaran terjadi di lingkungan Sekolah Polisi Negara (SPN) Padang Besi, Kota Padang, Sumatera Barat. Satu unit bangunan barak yang ditempati oleh para siswa polisi dilalap si jago merah pada Minggu malam (25/5) sekitar pukul 20.30 WIB.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya, membenarkan peristiwa tersebut saat dikonfirmasi oleh awak media.

"Benar, telah terjadi kebakaran di salah satu barak siswa SPN Padang Besi malam ini," ujarnya.

Barak tersebut diketahui dihuni oleh 10 orang siswa polisi. Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak dilaporkan adanya korban jiwa. Para penghuni berhasil menyelamatkan diri saat api mulai membesar.

Saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang. "Kami belum bisa memastikan apa penyebab kebakaran tersebut. Api sudah berhasil dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran yang datang ke lokasi," tambah Kombes Susmelawati.

Pihak Polda Sumbar juga belum dapat merinci jumlah kerugian material akibat kejadian ini. Proses pendataan dan penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan.

Kebakaran Hebat Lahap Asrama Polisi di Padang: 10 Unit Hangus

Sekitar pukul 20.30 WIB, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang menerima laporan pertama tentang insiden tersebut. Tidak butuh waktu lama bagi tim penyelamat untuk merespons. Hanya satu menit setelah laporan diterima, armada langsung melaju menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 14 kilometer dari markas utama. Mereka tiba di lokasi pukul 20.41 WIB, disambut oleh kobaran api yang sudah menjilat atap-atap bangunan asrama.

Api Mengamuk, Asrama Terbakar Rata

Menurut laporan resmi Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, sekitar 1.500 meter persegi bangunan ludes dilalap api. Sepuluh petak asrama yang selama ini menjadi rumah bagi para polisi beserta keluarganya, tak mampu diselamatkan. Estimasi kerugian pun tak main-main mencapai Rp 2,5 miliar.

Namun, kerja cepat dan sinergi antarinstansi berhasil mencegah kerusakan lebih luas. Sekitar 20 petak bangunan lainnya berhasil diselamatkan dari amukan si jago merah. Total aset yang masih utuh ditaksir mencapai Rp 5 miliar.

“Bila terlambat beberapa menit saja, mungkin seluruh blok bisa habis,” ungkap salah satu petugas Damkar yang turut berjibaku di lokasi kejadian.

Evakuasi Cepat, Tak Ada Korban Jiwa

Di tengah keganasan api, ada satu kabar baik: tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Sebanyak 10 kepala keluarga penghuni blok yang terbakar berhasil dievakuasi dengan selamat. Meski kehilangan tempat tinggal, mereka bersyukur bisa menyelamatkan nyawa.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan warga yang mengungsi ke tempat penampungan. Sejumlah keluarga memilih untuk sementara tinggal bersama kerabat terdekat sambil menunggu kejelasan nasib.

Asal Api Masih Misteri

Penyebab pasti kebakaran masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak berwenang. Namun, saksi mata bernama Deri Libasril (39) yang saat itu berada tak jauh dari lokasi, menyebutkan bahwa api pertama kali muncul dari salah satu petak asrama di sisi barat blok E. “Awalnya cuma asap, lalu api cepat sekali membesar. Tak butuh waktu lama untuk menjalar ke bangunan di sebelahnya,” ujarnya.

Tujuh Armada dan Puluhan Petugas Dikerahkan

Upaya pemadaman bukan perkara mudah. Dinas Damkar Kota Padang mengerahkan tujuh unit mobil pemadam ke lokasi, didukung dua armada tambahan dari Damkar PT Semen Padang. Total 75 personel diterjunkan ke lapangan. Suasana mencekam karena kerumunan warga yang memadati sekitar lokasi membuat evakuasi dan pemadaman harus ekstra hati-hati.

Selain Damkar, unsur TNI, Polri, dan relawan dari PMI juga tampak aktif membantu proses pengamanan, pengalihan lalu lintas, serta evakuasi barang-barang warga yang masih bisa diselamatkan.

Pendinginan dan Imbauan Waspada

Hingga tengah malam, situasi sudah berhasil dikendalikan dan proses pendinginan masih berlangsung. Petugas Damkar terus menyisir titik-titik api tersembunyi yang berpotensi menimbulkan percikan ulang.

Dinas Damkar Kota Padang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, khususnya di musim kemarau yang masih melanda sebagian besar wilayah Sumbar. Warga diminta tidak menunda laporan apabila terjadi kondisi darurat, dan bisa menghubungi Call Center Padang Sigap 112 atau langsung ke Mako Damkar Kota Padang di nomor (0751) 28558.

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan sistem proteksi kebakaran yang andal, bahkan di lingkungan yang seharusnya paling aman sekalipun kompleks kepolisian.

(Mond)

 
Top