Padang-kupaspost.com
Angin perubahan kembali berembus di markas Semen Padang FC. Setelah tujuh laga awal yang tak sesuai harapan, manajemen klub akhirnya mengambil keputusan besar dan mengakhiri kerja sama dengan pelatih kepala Eduardo Almeida.

Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh CEO PT Semen Padang FC, Win Benardino, dalam konferensi pers resmi di Padang, Rabu (8/10/2025). Dengan nada penuh penghormatan, Win menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak diambil secara tergesa, melainkan hasil dari evaluasi mendalam antara manajemen dan sang pelatih asal Portugal.

"Langkah ini kami ambil setelah proses evaluasi bersama dengan coach Eduardo. Kami sangat menghargai dedikasi dan kerja keras beliau selama menukangi tim,” ujar Win dengan nada serius namun diplomatis.

Dedikasi Tinggi, Tapi Hasil Tak Berpihak

Eduardo Almeida, pelatih berlisensi UEFA Pro yang pernah menangani beberapa klub di Asia Tenggara, datang ke Padang dengan ekspektasi tinggi. Ia dikenal sebagai pelatih yang disiplin, punya pendekatan taktis modern, dan berpengalaman membangun tim dengan karakter kuat.

Namun, harapan tinggi itu belum berbuah manis. Dari tujuh pertandingan awal BRI Super League 2025, Kabau Sirah hanya mampu meraih empat poin, hasil dari satu kemenangan, satu imbang, dan lima kekalahan. Tren negatif itu membuat Semen Padang terpuruk di posisi ke-18 klasemen sementara, atau juru kunci.

Dalam beberapa laga terakhir, tekanan semakin kuat datang dari publik “Urang Awak”. Stadion Haji Agus Salim, yang biasanya bergemuruh dengan dukungan fanatik, mulai dipenuhi sorakan kecewa. Sementara di media sosial, seruan perubahan semakin nyaring terdengar.
Keputusan Berat di Tengah Situasi Sulit

Menurut Win Benardino, keputusan berpisah ini merupakan hasil pertimbangan menyeluruh, tidak hanya dari sisi hasil pertandingan, tetapi juga demi menjaga arah perkembangan tim secara jangka panjang.

“Kami ingin memberikan penyegaran agar tim bisa bangkit. Ini keputusan yang tidak mudah, karena coach Eduardo adalah sosok yang sangat profesional. Tapi kami harus melihat kepentingan klub secara keseluruhan,” jelas Win, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Semen Padang.

Manajemen memastikan bahwa seluruh hak dan kewajiban dalam kontrak sang pelatih akan dipenuhi.

“Kami menjalankan semua ketentuan kontrak secara profesional dan penuh rasa hormat,” tambahnya.

Mencari Nakhoda Baru untuk Kabau Sirah

Dengan kepergian Eduardo, Semen Padang kini memasuki masa transisi. Klub akan menunjuk pelatih interim untuk sementara waktu hingga sosok pelatih definitif ditemukan.

Nama-nama kandidat mulai bermunculan di kalangan internal dan pendukung, meski manajemen belum mau membuka siapa yang masuk radar. Satu hal yang pasti, mereka menginginkan pelatih yang bukan hanya paham strategi, tapi juga mengerti jiwa dan kultur Semen Padang FC klub kebanggaan Sumatera Barat dengan sejarah panjang di sepak bola Indonesia.

“Kami sedang menyiapkan langkah lanjutan untuk menentukan pelatih baru. Dalam masa transisi ini, tim akan tetap dipimpin oleh pelatih sementara agar persiapan tetap berjalan baik,” ujar Win.

Laga Tanpa Eduardo: Awal Ujian Baru

Semen Padang dijadwalkan menghadapi Bhayangkara FC pada 20 Oktober 2025 mendatang. Ini akan menjadi laga pertama tim tanpa kehadiran Eduardo di pinggir lapangan. Para pemain kini dihadapkan pada ujian mental dan  membuktikan bahwa perubahan ini bisa menjadi titik balik kebangkitan.

Suasana latihan di Lapangan Indarung disebut mulai berubah. Para pemain muda terlihat lebih bersemangat, sementara pemain senior mencoba menjadi pemimpin di ruang ganti untuk menjaga moral tim.

Bagi suporter setia, keputusan ini mungkin menimbulkan perasaan campur aduk. Ada rasa sedih melihat sosok pelatih yang dikenal ramah dan komunikatif harus pergi, tapi juga ada harapan baru bahwa Kabau Sirah bisa kembali menatap papan tengah bahkan mungkin, zona aman sebelum paruh musim.

Harapan Baru dari Tanah Minang

Sejak berdiri, Semen Padang FC selalu dikenal sebagai tim yang berjuang dengan identitas kuat  keras, disiplin, dan pantang menyerah. Kini, di tengah badai hasil buruk, semangat itu kembali diuji.

Manajemen berharap pergantian pelatih ini bukan sekadar formalitas, tapi menjadi momentum kebangkitan. Dengan dukungan penuh dari suporter dan masyarakat Sumatera Barat, Kabau Sirah diharapkan bisa kembali menunjukkan taringnya di Super League 2025.

“Kami percaya, setiap perubahan membawa peluang. Kami berharap ini jadi titik balik bagi tim,” tutup Win optimistis.

Semen Padang FC kini menatap masa depan dengan harapan baru.
Perpisahan dengan Eduardo Almeida menandai akhir sebuah era, namun juga membuka lembaran baru bagi klub legendaris asal Ranah Minang untuk kembali menemukan marwahnya di pentas sepak bola nasional.

(Abrol)

 
Top