Penampilan Salawat Dulang dari Sanggar Seni Sinar Barapi, Padang Panjang hoyak Pekan Ke-22 Ekraf, Jum'at (15/10/2020). Sutan Malin Mudo


Sumbar, Kupas-news.com- Penampilan pagelaran karya seni pada produk ekonomi kreatif (Ekraf) yang menampilkan beragam kesenian tradisional Minangkabau. Namun,  pada pekan ke-22 berbeda dari malam dan pertunjukan sebelumnya.

Pada penampilan, Jum'at (16/10/2020) disuguhi pertunjukan Selawat Dulang dari Sanggar Seni Sinar Barapi, Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar.

Dinas Pariwisata Sumatera Barat memberikan ruang-ruang kepada pelaku seni di seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Barat, yang bekerjasama dengan FKAN Pauh Kuranji melalui dana pokok-pokok pikiran Anggota DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman.

Tujuannya untuk memajukan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19, slah satunya pagelaran seni pagelaran produk ekonomi kreatif.

Sanggar seni Sinar Barapi ini dengan gaya kocaknya memainkan irama lagu sehingga membuat tamu undang yang hadir tertawa terpingkal-pingkal.

Cakra dan John menyampaikan, makna dan nyanyian yang disampaikan, selain tradisi tradisional juga menyampaikan kajian-kajian dan pesan agama atau kajian sebatang tubuh bentuk juga ada pesan moral seni kreatif zaman saisuak, ujar Cakra.

" Saya pribadi belajar Salawat Dulang sedari SD dan belajar dari Kakek," ujar Cakra yang juga pelawak Dangdut Minang.

Salawat Dulang ini, sudah hampir punah dan sangat kurang diminati oleh generasi muda. Maka dari itu, Salawat Dulang ini sangat perlu di warisi, pungkas Cakra.

Cakra menambahkan, dalam lagu Salawat Dulang itu ada jenis pesannya, seperti imbauan, kotbah, cancang dan lainnya.

Sementara itu, Erman Jamal, ST penanggung jawab acara mengatakan, pagelaran karya produk ekonomi kreatif ini guna memberikan ruang bagi insan pelaku seni, seperti tari, silat, nyanyi dan beragam budaya seni Minangkabau lainnya, Ujar Erman Jamal yang biasa di sapa En ini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Indra Mairizal, SH mengatakan acara ini dikemas secara protokol kesehatan. Dan malam ini, malam ke-22 antusias masyarakat masih cukup tinggi untuk menonton. Artinya, selain sebagai hiburan, ajang ini juga sebagai edukasi dan salah satu cara melestarikan adat dan budaya Minang yang sudah mulai sirna pada generasi muda milenial.

" Jadi, kami mengajak dan menghimbau kepada warga masyarakat kota Padang, khususnya warga Kuranji  mari saksikan dan ramekan sampai tanggal 30 Oktober ini," ajak Indra

Sanggar Seni Sinar Barapi dari Padang Panjang, selain menampilkan Salawat Dulang juga menampilkan  tari piriang huriah adang dan tari lak olai. (hr1)

 
Top