Bupati Pasaman H. Beny Utama dan Bupati 50Kota H. Safarudin menanda tangani kesepahaman pembangunan akses jalan baru untuk kedua Kabupaten ini. Ist


Sarilamak, Kupaspost.com- Dalam rangka  mewujudkan impian masyarakat Kabupaten Pasaman, satu persatu dimulai pelaksanaanya program di awal jabatan Bupati H. Benny Utama. Kendati pembangunan physiknya baru dimulai melalui APBD 2022, namun sejumlah tahapan dan proses ke arah perwujudan program, sudah dijalankan. 

"Kita ingin mengubah stigma Pasaman sebagai daerah pinggir, dengan membuka banyak akses langsung ke sejumlah daerah luar," ujar Bupati Pasaman Benny Utama.  

Hal tersebut disampaikan Bupati Benny Utama usai penandatanganan naskah kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Pasaman dengan Pemkab. 50 Kota, tentang kerjasama antar daerah di aula Kantor Bupati Sarilamak Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (13/7/21).

Naskah kesepakatan yang 'diteken' Bupati 50 Kota Safarudin Dt. Bandaro Rajo dan Bupati Pasaman Benny Utama, mempertegas komitmen ke dua daerah untuk secara bersama-sama memulai progres pembangunan jalan penghubung dari Tanjung Bungo, Nagari Ganggo Hilia, Bonjol ke Nagari Gunuang Omeh, Suliki. 

Bupati Benny Utama menjelaskan, kerjasama ini merupakan bentuk kesunguhan Pemkab Pasaman dan 50 Kota dalam rangka memajukan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Sebenarnya jalan penghubung antar dua kabupaten adalah kewenangan provinsi, dan alhamdulillah teman-teman kami anggota komisi IV DPRD Sumbar, hadir saat ini," ujarnya.

Dijelaskan Bupati Benny, jalan penghubung ini memberi dampak ekonomi bagi kedua daerah ini. Disamping historis masa perjuangan PDRI, sekaligus juga meningkatan silaturahmi hubungan yang sudah dekat selama ini akan jadi lebih dekat. 

"Setelah penandatangan ini, akan ada tindak lanjut nyata kelapangan, survey kondisi dan menentukan titik mana paling bagus. Dan di Pasaman sudah masuk dalam RPJMD 2021-2026 dan Pemprov juga sudah menjadikan program strategis," tegas Benny Utama.

Dijelaskan secara ekonomi, pasar terbesar produk andalan Pasaman, seperti jagung dan ikan di distribusikan ke Payakumbuh, 50 Kota dan Riau. Disamping itu, imbal baliknya juga bisa membawa hasil ternak (telur) dari 50kota ke Pasaman, pungkas Beny.

"Butuh biaya besar, karena harus melawati Kabupaten Agam dan Bukit Tinggi. Diharapkan dengan selesainya nanti, biaya distribusi dan jarak akan terpangkas, dan berimbas provit lebih bagi masyarakat Pasaman," jelasnya.

Dalam pidato di aula Kantor Bupati 50 Kota, Bupati Pasaman mengucapkan terimakasih atas terealisasinya naskah kerjasama antar daerah dan minta Pemkab 50 Kota bisa saling bersinergi memulai tahapannya, mengingat waktu tersedia hingga akhir 2021 tidaklah banyak.

"Hitungan sementara, panjang jalan 15 kilometer, dengan lebar 16 meter. Namun, tim survey akan turun terlebih dahulu melakukan hitungan teknis dan mematok rute yang akan dibangun. Prinsipnya kita mencari rute terpendek, elevasi yang landai dan minim tikungan," terangnya lagi.

Turut diungkapkan, Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar dilibatkan mengenai status status kawasan.

"Saya sudah telepon Pak Yozarwardi Kadishut Sumbar, sekaitan rencana pembangunan jalan ini," ujar Benny Utama.

Bupati 50 Kota, H. Safarudin megawali sambutanya dengan mengucapkan selamat datang sahabat Saya Bapak H. Benny Utama, SH. MM. 

"Kami pernah sana-sama magang sekitar satu tahun di DPRD Sumbar, sebelum ikut pilkada dan memgemban amanah sebagai kepala daerah di 50 Kota dan Pasaman," ujar Dt. Safarudin.

Menurut Datuk Safarudin, terwujudnya pembangunan jalan tembus dari Jorong Pauh Data, Nagari Gunuang Omeh tembus ke Jorong Tanjung Bungo, Nagari Ganggo Hilia, merupakan sejarah bagi kedua daerah.

Dikisahkan Datuk Safar, di masa pemerintahan Bupati Aziz Haili (50 Kota) dan Taufik Martha (Pasaman) era tahun 90'an, jalan ini sudah pernah dirintis, namun karena tidak ada kelanjutan, badan jalan sudah hilang dan kembali merimba.

Dikatakan, banyak dampak ekonomis akan dipetik masyarakat kedua daerah. Bagi 50 Kota sebagi sentra produksi telur dan makanan ringan, jelas menguntungkan, dengan mudahnya akses jalan ke Pasaman. L

Selain itu, Kecamatan Suliki nantinya akan menjadi daerah pintu tol Sumbar - Riau, dan di daerah ini dibangun tiga terowongan besar, masing-masing sepanjang 3,5 km, 6 km dan 1 km.

Disinggung juga, pemerintah provinsi Sumatera Barat juga tengah memulai rencana pembukaan jalan tembus dari Nagari Muaro Sei Lolo, Pasaman ke Galugua, 50 Kota.

Anggota komisi IV DPRD Sumbar, Sawal Dt Putiah dan Suharjono yang ikut hadir bersama wakil ketua Komisi IV dan anggota lainnya, bertekad mendukung pembangunan jalan Bonjol - Suliki.

"Kami siap menyokong, untuk menjadi program prioritas di provins," ujar Pak Dewan itu senada.

Hadir di acara tersebut Bupati Benny Utama, Bupati Safarudin, SH Dt. Bandaro Rajo, Dandim Pasaman, Letkol. Inf. Ahmad Aziz, Forkopimda 50 Kota, anggota komisi IV DPRD Prov. Sumbar, kepala OPD Pasaman serta 50 Kota.(**)

 
Top