Kabid Rehab dan Rekon BPBD Sumbar, Suryadi Evintri berdialog dengan BPBD Kota Padang saat pembukaan Bimtek Jitu PasNa di Kryad Hotel Padanh, Senin (20/9/2021). @rie Sutan Malin Mudo


Sumbar (Padang), Kupaspost.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat ( BPBD Sumbar) kembali menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengkajian dan Perhitungan Pascabencana (Jitu Pasna) tahun 2021 Gelombang ke-5 di Kryad Hotel Padang, Senin (20/9/2021).

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sumbar, Suryadi Eviontri menerangkan, selain meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah, Bimtek Jitu Pasna ini juga untuk mendapatkan data yang akurat usai bencana. Salah satunya untuk meminimalisir kerawanan kepentingan pihak di balik bencana.

" Data pascabencana ini sangat rawan beragam kepentingan. Makanya banyak pejabat yang diborgol pascabencana ini, karena menyelewengkan data dan jumlah bantuan," sebut Suryadi yang akrab disapa bang Os.

Dengan alasan itu, kata Suryadi, data pascabencana harus cepat, tepat, dan akurat. Salah satu untuk mengetahuinya dengan Bimtek Jitu Pasna ini. 

" Apabila semakin lama datanya disusun, maka bantuan juga semakin lama sampai kepada korban bencana. Lalu, lamanya waktu juga sangat rawan kepentingan berbagai pihak," ujarnya

Pasukan bimtek Jitu PasNa merupakan Garda terdepan dalam kesiap siagaan bencana, baik pra maupun pasca bencana. Selain pendataan, tim relawan kemanusiaan juga memberikan edukasi ditengah-tengah masyarakat.

" Kita patut berbangga dan bersyukur, bahwa satu-satunya BPBD yang mengadakan bimtek Jitu PasNa ini, yaitu wilayah Sumbar ini," pungkas bang Os dihadapan peserta Bimtek.

Selain itu, pentingnya Bimtek Jitu Pasna ini, sebab selama ini banyak aspek kerusakan yang tidak atau lambat terdata usai terjadinya bencana. Misalnya, fasilitas sekolah, fasilitas kesehatan, jalan dari bangunan hingga isi rumah, bahkan kerugian non-fisik seperti terjadinya pengangguran dan lainnya akibat bencana.

"Kita tidak menginginkan bencana terjadi, namun tetap siaga dan bersiap-siap jika terjadinya. Lalu disamping itu, kita juga tidak mau ada bencana baru pascabencana," ujarnya. (Hr1)

 
Top