Rektor UMSB Dr. Riki Saputra, MA melantik sebanyak 577 orang wisudawan secara Daring. Wisuda dimasa pandemi ini menerapkan aturan protokol kesehatan Covid-19. Sutan Malin Mudo



Sumbar, Kupas-news.com- Meskipun ditengah suasana pandemi Corona Virus Deseases-19 (Covid-19), Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) tetap melantik para wisudawan. Wisuda kali ini gelombang I sepanjang tahun 2020 angkatan ke 66-67 secara daring atau online, Sabtu (19/12/2020) di Convention Hall Kampus I, Kota Padang.

Berbeda dengan suasana wisuda yang pernah dilaksanakan di UMSB tahun-tahun sebelumnya, wisuda kali ini terasa berbeda karena sistim yang dipakai berbeda dengan menerapkan sistem secara Daring atau Online

Wisuda sebelumnya dilakukan secara tatap muka, namun kali ini diwisuda tahun 2020 dimasa pandemi, mau tidak mau wisuda dilaksanakan secara daring atau online. Dengan kata lain para wisudawan/ti melaksanakan langsung wisuda dari rumah dan hanya mengikuti prosesi wisuda melalui zoom meeting.

Wisuda perdana secara daring ini dilaksanakan secara sederhana dan mererapkan Aturan protokol kesehatan ini dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat, Senat UMSB, BPH UMSB, Rektor UMSB, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.

Kemudian juga turut hadir, Kepala LLDIKTI Wilayah X, Kepala Kopertais Wilayah VI, Ketua PWM Sumbar dan Segenap civitas akademika UMSB baik secara daring ataupun luring. Acara wisuda dibuka oleh Ketua Senat Bapak Dr. H. Marganof, M.Pd.

Rektor UMSB. Dr. Riki Saputra, MA dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para wisudawan/ti angkatan ke 66-67, wisuda yang dilaksanakan di masa pandemi diharapkan tidak mengecilkan hati para wisudawan/ti dan orang tua dari para wisudawan/ti. Selain itu  juga menjaga dan mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak timbul klaster baru, pungkasnya.

Masih kata Rektor, wisuda bukan merupakan akhir dari suatu pendidikan, justru pendidikan sesungguhnya terjadi setelah wisuda dimana para wisudawan/ti akan memasuki dunia kerja, masyarakat sosial yang lebih luas dan kompleks dari sebelumnya. Disamping itu, akan menemukan banyak pelajaran lagi dalam dunia kerja nantinya, ujar Rektor termuda se Indonesia ini.

" Pendidikan bukan hanya sebatas ijazah, tapi networking atau jaringan yang dibangun sebelum atau setelah wisuda merupakan pelajaran sesungguhnya," Imbuh Dr. Riki Saputra.

Beliau juga menambahkan, ibaratnya manusia terbang dengan ilmunya, burung terbang dengan sayapnya. Artinya, manusia dapat menjadi lebih tinggi karena keilmuan yang dimilikinya, bukan hanya ilmu akademik tapi juga ilmu sosial yang bagus, tegasnya sembari ia berpesan untuk para wisudawan.

" Letakkan dunia dalam genggaman, jangan letakkan di hati. Maksudnya dunia dalam genggaman dapat berumpama kepada alat komunikasi sekarang berupa Handphone dimana melalui alat komunikasi tersebut kita dapat mendapatkan segala akses terkait perkembangan dunia, kalau dunia diletakkan di hati maka timbul rasa tidak bersyukur terhadap sang pencipta," pinta Dr. Riki Saputra lagi.

Sementara itu, Ketua LLDIKTI Wilayah X, Bapak Prof. Dr. Herri, MBA mengatakan bahwa dalam revolusi 4.0 yang dialami sekarang itu merubah pola tata kerja dan pola hidup masyarakat secara luas. Manusia dituntut untuk bekerjasama dan bergotong royong dalam menghadapi tantangan zaman sekarang dan juga peningkatan kompetensi dalam bidang IT dan Bahasa Asing. 

" Aplikasi ilmu sekarang bukan tentang akademis atau hafalan. Namun lebih ke implementasi di tengah masyarakat dan kesuksesan itu bukan jalan pintas namun proses yang panjang yang mematangkan pribadi seseorang ditengah masyarakat," Pungkas ketua LLDIKTI yang baru dilantik tersebut.

Sejalan dengan Ketua LLDIKTI Wilayah X, Prof. Dr. H. Eka Putra Wirman, MA Selaku Kepala Kopertais Wilayah VI menambahakan bahwa era distruksi yang kita alami sekarang ini merupakan era diatas normal dan para wisudawan/ti hendaknya melakukan persiapan yang matang untuk menghadapi dunia kerja dan menerapkan diri ditengah masyarakat.

" Tatanan kehidupan yang berubah banyak menuntut peningkatan kompetensi dari para wisudawan/ti. Beliau juga menambahakan bahwa wisuda kali ini merupakan bukti UMSB menjalankan tugasnya dengan baik di tengah pandemi yang dihadapi," terang Eka Putra yang juga Rektor UIN IB Padang ini.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sukbar dieakili Kadis Pendidikan Sumatera Barat  Adib Alfikri, S.E., M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa covid19 ini mengganggu semua tatanan sendi-sendi kehidupan, namun imbas terbesar terdapat pada dunia pendidikan. 

" Dalam dunia pendidikan pertimbangan untuk melaksanakan tatap muka sangat banyak, aturan yang harus dilengkapi juga banyak. Namun dibalik itu semua ada hikmah yang didapat yakni para pelaku pendidikan baik dari dosen sampai ke mahasiswa dituntut untuk meningkatkan literasi digital yang merupakan juga tuntutan revolusi 4.0 saat sekarang," ujar Adib Alfikri yang juga Alumni UMSB ini.

Dengan perkuliahan daring dosen dan mahasiswa dapat mampu mengoptimalkan pemakaian literasi digital dalam proses perkuliahan dengan baik. 

Pada periode ke 66-67 ini UMSB mewisuda sebanyak 577 orang dan pada acara seremonial wisuda wakil rektor I juga mangumumkan lulusan terbaik dari masing-masing Prodi dan program Pascasarjana yang terdapat di UMSB. (hum/hr1)

 
Top