Chandra 'sang dukun' yang melarikan dan nikahi mahasiswi UNP (VR), niat hati mengembalikan sang pujaan hati. Namun, karena kesal pihak keluarga menghadiahinya bogem mentah. Ist


Pessel (Kambang), Kupaspost.com- Chandra lelaki yang disebut-sebut sebagai dukun yang melarikan  mahasiswi Universitas Negeri Padang inisial VR, babak belur dihajar oleh pihak keluarga wanita yang kini telah dinikahinya itu. Bak kata pepatah, berani berbuat berani dan siap bertanggung jawab.

Peristiwa penganiayaan yang dilakukan bersama-sama terhadap “sang dukun” Chandra terjadi, Sabtu (24/7/ 2021), sekitar pukul 01.30 dini hari, di Rumah orang tua mahasiswi VR, di Kenagarian Kambang Barat, Padang Rubiah, Kecamatan Lengayang- Kabupaten Pesisir Selatan

Seorang warga sebutlah namanya Buyung. Ia menjelaskan, sebelum kejadian, pagi dini hari itu Chandra bermaksud mengantarkan Veni Ramdani ke rumah orang tuanya di Padang Rubiah Nagari Kambang Barat.

Namun begitu Chandra sampai di rumah istrinya itu, ayah si mahasiswi (VR) Januar langsung mendaratkan ketupat bengkulu (tinjunya) ke kepala korban dan menendang dada korban.

Kemudian, waktu bersamaan datang  F memukul kepala korban  dengan  sebatang besi 2 kali. Akibat pukulan itu korban terduduk. Saat itu datang lelaki P  memukul bagian kepala belakang korban dengan satu batang kayu sebanyak 3 kali.

Selanjutnya lelaki F, kembali memukul kepala bagian atas korban sebanyak 2 kali. Setelah itu kedua belah kakinya di ikat dengan tali rapia atau plastik.

Korban yang sudah tak berdaya itu kemudian  di seret ke pinggir jalan.  Para pelaku menginjak-injak korban.

Sekitar  pukul 01.45 wib, Kapolsek Lengayang Iptu Beny Hari Muryanto SH, beserta KA SPK dan anggota Bripka Lois Oktama datang ke lokasi penganiayaan tersebut untuk mengamankan korban dari penganiayaan secara beramai-ramai dari pihak keluarga Vani Ramadani.

Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Kambang untuk mendapatkan  pertolongan medis.

Akibat Penganiayaan tersebut  korban mengalami, luka robek dibagian kepala belakang, mendapat 13 jahitan. Pergelangan tangan kiri dan pergelangan tangan kanan luka memar akibat benda tumpul.

Mata sebelah kiri dan sebelah kanan luka memar akibat benda tumpul. Hidung korban mengeluarkan darah dan bibir bagian bawah luka memar akibat benda tumpul.

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto membenarkan peristiwa penganiayaan tersebut. Diduga penganiayaan itu buntut dari berita seorang mahasiswi UNP yang dilarikan  dukun.

Namun sang  mahasiswi lewat video Tiktok mengklarifikasi bahwa dirinya bukan dilarikan oleh sang dukun. Tapi mereka pergi berdasarkan  suka sama suka. Sang mahasiswi juga mengaku telah melangsungkan  pernikahan bersama kekasih itu.

Menurut Kabid Humas Polda Sumbar, motif penganiayaan itu diduga karena tak terima anaknya  dilarikan  dan dinikahi oleh korban. Ketiga pelaku J, F dan P melampiaskan rasa marahnya dengan melakukan penganiayaan terhadap korban.

" Untuk sementara korban Candra diamankan di Polres Pesisir Selatan. Hal itu dilakukan agar korban benar-benar aman dari amukan pihak kelurga," Pungkas Kabid Humas Polda Sumbar. (Rel/hr1)

 
Top