Kepala SMKN 5 Padang, Deta Mahendra, S. Pd, MM melakukan pengecekan darah oleh tim medis sebelum dilakukannya vaksin. @rie Sutan Malin Mudo


Padang, Kupaspost.com- Dalam rangka pencegahan penularan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dilingkungan sekolah. Sekolah Menengah Kejuruan Negri (SMKN 5) Kota Padang melakukan Vaksinasi secara serentak dengan melibatkan, para tenaga pengajar dan seluruh siswanya.

Dari pantauan media ini, Selasa (21/9/2021) di Lapangan, terlihat antusiasme para siswa maupun para majelis guru untuk melakukan suntik vaksin.

Saat ditemui diruang kerjanya, Kepala SMKN 5 Padang, Deta Mahendra, S. Pd, MM memaparkan,  Vaksinasi merupakan program pemerintah sebagai upaya memutus dan membasmi penyebaran Covid-19 ditengah-tengah masyarakat. 

Disamping itu, Vaksinasi saat ini selain anak didik dan para guru, kami juga melibatkan warga sekitar dan para orang tua murid. Sebab, mereka beraktifitas sekitar sekolah jika tidak dilibatkan tentu dikwatirkan akan berefek bagi anak-anak disekolah.

" Jadi, sehat sekolah juga sehat lingkungan sekitar. Bagusnya, bagi peserta yang sudah di vaksin mereka diberikan sepotong roti dan minuman susu kotak," beber Deta penuh antusias.

Tujuannya, agar benar-benar anak didik kami terlindungi dari bahaya penyebaran Covid-19," ujar Deta Mahendra kepada awak media.

"Jumlah total anak didik kami 1278 orang. Namun, disetiap lokal ada yang sudah divaksin di tempat mereka domisili sekitar 2 sampai 3 orang siswa. Selebihnya di anjurkan  agar vaksin di sekolah," pungkas Deta Lagi.

Bagi wali kelas yang mampu menggerakkan anak didik dikelasnya lebih dari 80 persen mengikuti vaksin. Maka akan kita berikan reward bagi kelas dan guru kelasnya, tambah Deta Mahendra.

Nah, setelah divaksin insyaAllah anak-anak terlindungi atau bisa meminimalisir penyebaran Covid-19 ini. Maka dari itu, kami meminta dan memohon kepada pemerintah, agar siswa SMK ini bisa melanjutkan studinya via tatap muka, tidak daring lagi. Sebab, SMK butuh praktek dan PL lapangan. 

" Jika masih daring, tentu anak-anak tidak menguasai materi ajar bahkan takutnya ketika mereka ujian apa yang mereka lakukan. Bahkan, tamatpun nantinya mereka tidak memiliki skil yang mumpuni," pinta Deta penuh berharap pemerintah bisa membuka kelas tatap muka, khusus SMK. (Hr1)

 
Top